daun

Senin, 01 Juni 2015

Penulisan ilmiah dan Rancangan usulan penelitian



Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Menulis adalah kegiatan membuat huruf (angka) menggunakan alat tulis di suatu sarana atau media penulisan, mengungkapkan ide, pikiran, perasaan melalui kegiatan menulis, atau menciptakan suatu karangan dalam bentuk tulisan.
Karya tulis bisa berupa karya tulis ilmiahpenelitian, laporan,makalahjurnal tulisan jurnalistik:artikelopinifeaturesastraatau fiksi (termasuk prosanovelcerpenpuisi). Format tulisan penerbit berupa media cetak:bukumajalahtabloidkoran; media on-line/internet: (websiteblog; media jejaring sosialfacebooktwittergoogle plus dan sebagainya.
Penulisan laporan merupakan penyampaian pengalaman peneliti dan hasil-hasilnya kepada masyarakat, tanpa ada penulisan laporan, hasil penelitian merupakan barang mati yang hanya akan dinikmati peneliti senddiri. Padahal tujuan dari penelitian tidak lain dari mencari suatu, dan menyampaikan hasilnya sebagai sumbangasih ilmuawan kepada ilmu pengetahuan.
1.2   Rumusan Masalah
1.      Apa itu macam-macam laporan?
2.      Apa saja ciri dari laporan?
3.      Persyaratan yang harus diketahui dalam pembuatan laporan?
4.         Unsur-unsur dari kerangka laporan?
5.         Manfaat penyusunan laporan?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui macam-macam laporan.
2.      Mengetahui ciri-ciri dari laporan.
3.      Mengetahui persyaratan dalam pembuatan laporan.
4.         Mengetahui unsur-unsur dari kerangka laporan.
5.         Mengetahui manfaat penyusunan laporan.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Macam-macam Laporan
 Laporan adalah :
§ Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.
§ Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
§ Laporan merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi baik formal maupun nonformal.
§ Penyampaian informasi dari petugas/ pejabat tertentu kepada petugas / pejabat tertentu dalam suatu system administrasi.
Dan macam – macam laporan sebagai berikut:

1.   Laporan Berbentuk Formulir Isian
Laporan berbentuk formulir isian adalah laporan yang sudah memiliki bentuk baku berupa formulir, sehingga penerima laporan dengan mudah dapat membaca dan memahami keterangan yang dimuat dalam formulir itu.
Contoh Bentuk Laporan formulir isian, yaitu :




2.    Laporan Berbentuk Surat
Bila sebuah laporan tidak banyak mengandung tabel, angka atau sesuatu hal lain yang digolongkan pada tabel dan angka, maka bentuk yang paling umum dipergunakan adalah laporan berbentuk surat. Laporan berbentuk ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subyek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan. Jika penulis laporan mempergunakan bentuk surat dalam laporannya, maka nada dan pendekatan yang bersifat pribadi memegang peranan yang penting, seperti halnya dengan surat-surat lainnya.
Contoh Laporan Berbentuk Surat, yaitu :




3.    Laporan Berbentuk Memorendum
Laporan yang berbentuk memorandum( saran, nota, catatan pendek) mirip dengan laporan berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat. Biasanya digunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja dan seringkali bermanfaat utuka suatau laporan yang bersifat formal.
Contoh Laporan berbentuk Memo, yaitu :




4.    Laporan Berkala
Laporan semacam ini selau dibuat dalam jangka waktu tertentu. Dalam bentuk sederhan, laporan semacam ini dapat dibuat dalam bentuk formulir-formulir isian, atau dalam bentuk memorandum.
Contoh Laporan Berkala, yaitu :




5.    Laporan Laboratoris
Tujuan laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakuakan dalam laboratoria. Oleh sebab itu laporan ini seringkali memuat percobaan-percobaan yang telah dilakukan.


2.2 Ciri – ciri laporan                                                    
a.         Ringkas.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
b.     Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
c.      Logis.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
d.     Sistematis.
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.
2.3 Persyaratan bagi pembuat laporan
Syarat yang diperlukan bagi pembuat laporan adalah :
a.    Mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai masalah yang dilaporkan.
b.    Mempunyai wewenang  untuk mengadakan peninjauan dan mempunyai kemampuan analitis.
c.    Mempunyai pertimbangan yang sehat, tanpa prasangka perseorangan
d.    Teliti dalam mengemukakan pernyataan
e.    Mempunyai  pengetahuan tentang teknik menulis laporan.

2.4 Unsur-unsur kerangka laporan
Kerangka laporan terdiri dari :
1.      Halaman
Judul laporan terdiri dari subjek, yang ingin di sampaikan dalam bentuk laporan, dan Judul laporan harus berbeda dari judul buku. misalnya, “Laporan tentang”, “Laporan Kemajuan tentang”, “Laporan Tahunan tentang”, “Penelitian tentang” dan lain-lain.

2.      Nama dan Identitas Penerima Laporan
Dalam unsur ini biasa nya dalam laporan tidak selalu ada, namun jika dalam laporan tercantum, maka harus didahului dengan kata-kata “Diserahkan kepada”. Apa bila penerima laporan memiliki kedudukan resmi maka harus dicantumkan kedudukannya.
3.      Nama dan Identitas Penulis
Untuk membuat nama penulis harus dimulai dengan kata “oleh” dan diikuti dengan gelar.

4.      Tempat dan Tanggal
Untuk penulisan ini harus berada dibagian bawah halaman ditulis dengan tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah.

2.5 Manfaat penyusunan laporan
Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan laporan, yaitu :
1)      Sebagai dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan
2)      Sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan
3)      Untuk mengetahui perkembangan dan proses dalam peningkatan kegiatan
4)      Untuk dapat memberikan sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

2.6 Guna Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu hal-hal yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan dalam usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang dituntut untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan disertasi.Oleh sebab itu  usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan disertasi adalah hasil akhirnya. 

2.7 Bentuk dan isi usulan penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1.      Bagian Awal
a. Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
b. Identitas penyusun rancangan.
c. Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.

2.      Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
a. Rasional dari judul yang dipilih.
b. Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
c. Tujuan dan kegunaan penelitian.
d. Kerangka pemikiran teoritis.
e. Rancangan hipotesis, jika dipakai.
f. Metode penelitian. 
g. Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
h. Jadwal penelitian 

 3.   Bagian Akhir  
a. Daftar pustaka sementara 
b. Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar