daun

Selasa, 23 Juni 2015

Surat menyurat dan CV



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari , kita selalu melihat sesorang menggunakan alat komunikasi untuk dapat berhubungan dengan seseorang yang dikehendakinya.Seiring dengan pertumbuhanilmu pengetahuan,teknologi ,dan informasi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan dilingkunagn masyarakat.
Dahulu sangat sulit kita berkomunikasi dengan kerabat kita yang jauh,tapi jaman sekarang kalaupun kerabat kita sangat jauh , kita masih dapat berkomunikasi dengan mudahnya yaitu kita menggunakan salah satu contoh alat komunikasi yaitu handphone.Coba kita lihat dijaman dahulu, oarang – orang hanya mengandalkan selembar kertas untuk berkomunikasi dengan kerabatnya yang berada berjauhan yaitu dengan mengunakan surat menyurat meskipun masih sedikit orang yang menggunakan surat untuk berkomunikasi dengan para kerabatnya.

1.2 Rumusan masalah
      1.Bagaimanakah hakikat dan jenis format surat yang sebenarnya?
      2.Bagaimanakah contoh dari surat?

1.3 Tujuan
Mengatahui hakikat dan jenis format surat.
Mengetahui contoh dari surat.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian surat
Surat adalah alat komunikasi yang mempengaruhi bahasa tulisan di atas lembaran kertas yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia.Sejak zaman serba modern ini, manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari kepentingan manusia lainnya baik yang berada disekitarnya maupun ditempat berjauhan.
Dibandingkan dengan alat komunikasi modern seperti telepon ,telegraf, radio dan televise, surat tetap mempunyai kelebihan tersendiri karena merupakan sarana yang dapat merekam informasi dengan cara panjang lebar, terperinci , tetapi tetap ekonomis.Kelebihan surat lainnya adalah surat bersifat praktis karna dapat menyimpan rahasia, efektif karna informasi yang disampaikan itu asli sesuai dengan sumbernya, ekonomis karena biaya pembuatan dan pengirimannya sangat murah.

2.2 Fungsi surat
Fungsi surat yang efektif dalam kehidupan masyarakat sehari – hari, dan ada beberapa fungsi surat yang diantaranya :
a. Fungsi Surat Sebagai Alat Komunikasi
Dengan surat orang dapat saling berbicara, saling tukar informasi dan saling menyampaikan pesan. Dengan surat orang dapat saling memberi kabar, meskipun jaraknya berjauhan. Dengan surat orang dapat berbicara secara panjang lebar dengan menggunakan tulisan sehingga dapat menyampaikan pesan lebih banyak dengan biaya yang lebih murah.
b. Fungsi Surat Surat sebagai Wakil atau Duta
Surat dapat mewakili diri sendiri atau orang lain sebagai tenaga suruhan untuk mendatangi seseorang yang berada di tempat yang jauh dengan pembicaraan panjang lebar hingga tuntas. Dengan demikian Anda dapat menyelesaikan suatu masalah tanpa harus datang sendiri. Dengan surat Anda dapat menekan biaya daripada berkomunikasi melalui telepon jarak jauh atau interlokal apalagi harus datang sendiri.
c. Fungsi Surat Surat sebagai Bahan Bukti
Surat dalam arti yang luas mencakup dunia bisnis. Sebagai bahan bukti, surat dapat berbentuk, tanda terima, kwitansi, surat jalan pengiriman barang` resi atau bukti pengiriman uang, faktur, surat perjanjian dan berbagai surait bisnis lainnya banyak yang berfungsi sebagai bukti. Semua itu adalah sebagai bukti hitam di atas putih.
d. Fungsi Surat Sebagai Pedoman Pengambil Keputusan
Betapa pentingnya arsip surat untuk disimpan walaupun dalam waktu relatif singkat, sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan dapat dibaca kembali sebagai pedoman untuk mengambil suatu keputusan lebih lanjut.
e. Fungsi Surat Sebagai AIat Memperpendek jarak, Penghemat Tenaga dan Waktu
Bila suatu kunjungan tidak begitu penting, atau sesuatu yang dibicarakan tidak harus bertatap muka, maka cukup diwakili oleh surat. Dengan demikian Anda akan menghemat waktu, tenaga dan biaya.
f. Fungsi Surat Sebagai Alat Ingat (Pengingat)
Surat-surat yang dianggap penting sangat perlu untuk disimpan. Sebab bukan tidak mungkin suatu saat akan diperlukan lagi untuk dibaca Anda Sudah lupa mengingat-ingat isi atau bunyi surat tersebut.
g. Fungsi Surat Sebagai Bukti Sejarah dan Kegiatan
Surat dapat berfungsi sebagai bukti sejarah perjalanan dan perjuangan suatu bangsa. Sebagai bukti kegiatan, bagi suatu organisasr perusahaan atau badan usaha.

2.3 Syarat – Syarat Surat yang baik
Surat dikatakan baik yaitu apabila dalam penulisannya sudah sesuai dengan kaidah-kaidah dalam penulisan surat. Selain dari pemilihan bahasa, bentuk dan tulisan surat itu sendiri, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Hal-hal tersebut antara lain:

1. Jelas
Jelas disini berarti: tulisan mudah dibaca dan mudah pahami baik dari identitas si pengirim surat, nama dan alamat yang dituju, serta dari isi surat itu sendiri

2. Benar
Benar disini berarti: isi dari surat tersebut memang benar maksud dan tujuannya (tidak untuk iseng), serta menggunakan kosa kata yang baku.

3. Sopan
Sopan disini berarti: menggunakan bahasa yang tidak hanya baku tetapi juga memiliki sopan santun. 

4. Singkat/tidak terlalu bertele-tele
Singkat disini bukan berarti penulisan katanya yang harus disingkat-singkat, tetapi menggunakan bahasa yang efektif sehingga surat tidak terlalu panjang lebar.

5. Lengkap
Lengkap disini berarti: Maksud dan tujuan sudah terwakilkan atau tertuang semua dalam surat.

6. Menarik
Menari disini bukan berarti harus menggunakan kosa kata seperti pada iklan-ikan yang sering kita jumpai. Tetapi, kertas dan sampul surat harus serasi, bersih dan rapi sehingga enak dipandang dan dibaca.
Untuk dapat memenuhi syarat-syarat surat yang baik,perlu memiliki:
1.Penguasaan permasalahan yang akan ditulis
2.Penguasaan bahasa tulisan
3.Pengetahuan yang luas tentang surat menyurat

Kata – kata yang digunakan:
a.Sederhana
b.Umum
c.Bukan kata – kata asing

2.4 Bahasa Surat
1. Agar pesan atau informasi yang disampaikan mudah dipahami, surat hendaknya ditulis  dengan menggunakan bahasa efektif, yaitu jelas, lugas dan komunikatif agar dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai dengan maksud yang dikemukan oleh penulis.

2. Bahasa surat dikatakan jelas jika isi atau informasi yang disampaikan mudah dipahami dan unsur – unsurnya pun dinyatakan secara tegas atau eksplisit.

3. Bahasa surat dikatakan lugas jika kata – kata yang digunkan langsung mengungkapkan pokok persoalan yang akan disampaikan, tidak berbasa – basi

4. Bahasa surat dikatakan komunikastif jika mudah dipahami dan mampu menimbulkan pemahaman yang sama pada pikiran pembacanya.

2.5 Bagian – bagian surat
1. Kop Surat atau Kepala Surat
Kepala surat terletak pada bagian paling atas lembaran surat. Kop surat ini isinya tentang bukti diri instansi atau kantor pengirim surat.


2. Nomor Surat
Setiap surat nan dikeluarkan oleh sebuah instansi harus disertai oleh nomor surat. Kegunaan dari nomor surat itu antara lain buat pengarsipan.

Penulisan kata “Nomor” sering pula disingkat dengan “No.”.


3. Tanggal Surat
Kekeliruan nan sering terjadi pada penulisan tanggal surat (pada lembaran kertas nan memakai kop surat) ialah menuliskan nama loka atau kota terlebih dahulu, misalnya Cianjur, 29 Mei 2009. Penulisan nama loka atau kota itu tak perlu karena pada kop surat telah tercantum. Tetapi jika menggunakan kertas polos maka nama loka atau kota dapat dicantumkan.
Penulisan tanggal, bulan dan tahun harus lengkap. Penulisan nama bulan sebaiknya tak disingkat, misalnya Januari menjadi Jan , atau diganti dengan angka, baik itu angka Arab ataupun angka Romawi, misalnya Juli diganti menjadi 7 atau VII. Hal itu dilakukan buat menghindari kekeliruan.


4. Lampiran
Cantumkan berapa lembar, berkas, eksemplar, atau lainnya pada bagian lampiran ini. Contoh penulisan:
Lampiran: 3 berkas atau tiga berkas
Pada surat resmi atau surat dinas pemerintah, kata lampiran dicantumkan setelah atau di bawah kata nomor. Kata lampiran juga terkadang disingkat sebagai “Lamp”.


5. Perihal Surat
Perihal surat merupakan inti dari sebuah surat. Setiap surat resmi niscaya mencantumkan perihal surat ini buat memudahkan penerima surat mengetahui maksud dari dikirimkannya surat itu.
Penulisan perihal surat tak perlu terlalu panjang, cukup beberapa kata saja asal mewakili maksud dan isi dari surat itu. Perihal surat juga sering ditulis sebagai “Hal” saja. Penulisan perihal surat diletakan tepat di bawah kata “Lampiran”.


6. Alamat Surat
Alamat surat pada surat resmi atau surat dinas biasanya terletak di bagian luar sampul atau amplop surat dan di dalam lembaran surat itu sendiri. Cara penulisan alamat surat sebaiknya diawali dengan sebutan bagi penerima surat itu. Contohnya, Saudara, Bapak, Ibu, dan sebagainya.
Jika pangkat, gelar atau jabatan penerima surat akan dicantumkan, maka sebutan seperti Bapak, Ibu, Saudara atau nan sejenisnya tidak perlu lagi dicantumkan.


7. Salam Pembuka
Salam merupakan tatakrama dalam pergaulan sehari-hari. Sudah sewajarnya seseorang lebih dulu memberikan salam jika berkunjung atau ingin berbicara, apalagi dengan orang nan belum dikenal. Salam pembuka pada surat merupakan penghormatan pengirim surat kepada penerima surat sebelum menyampaikan maksud primer dari surat nan dikirimkan.


8. Isi Surat atau Badan Surat
Badan atau isi surat ini terdiri atas paragraf pembuka, isi surat sebenarnya dan paragraf penutup.
Paragraf pembuka ialah kata-kata pengantar kepada isi surat nan sebenarnya buat menarik perhatian penerima surat agar membaca surat nan diterimanya lebih lanjut.
Isi surat sebenarnya yaitu maksud sebenarnya nan ingin disampaikan oleh pengirim surat. Pada isi surat nan sebenarnya ini tercantum hal-hal seperti pemberitahuan laporan, permintaan, pertanyaan dan sebagainya.
Paragraf epilog ialah konklusi atau penegasan dari isi surat nan disertai dengan asa atau ucapan terima kasih dari pengirim surat atas perhatian penerima surat.

9. Salam Penutup
Penulisan salam epilog ialah di antara paragraf epilog dan tanda tangan. Salam epilog ini dimaksudkan sebagai penghargaan pada penerima surat.

10. Nama Instansi
Nama instansi dicantumkan di atas sebelum tanda tangan. Penulisan nama instansi ini dilakukan jika menggunakan stempel nan berbentuk bulat, jika stempelnya berbentuk kotak penuLisan ini tak diperlukan.

11. Nama dan Tandatangan Pejabat Berwenang dari Instansi nan Mengirimkan Surat
Biasanya nan melakukannya ialah Pimpinan atau kepala dari instansi nan bersangkutan, atau dapat juga diwakilkan oleh nan berwenang jika berhalangan.

12. Tembusan
Letaknya di kiri bawah setelah tandatangan. Tembusan (sering ditulis sebagai CC = Carbon Copy ) dimaksudkan jika surat nan dikirimkan memiliki keterkaitan dengan instansi lain.

13. Inisial
Inisial merupakan singkatan nama, biasanya merupakan inisial dari pengonsep atau penulis/pengetik surat nan bersangkutan. Penulisan inisial posisinya di bagian paling bawah lembaran surat. Seringkali inisial ini hanya berupa paraf kecil saja nan dibubuhkan pada lembaran konsep, sementara pada surat orisinil atau tembusannya tak lagi dicantumkan.
BAB III
Curriculum Vitae
3.1 Manfaat Curiculum Vitae
            Manfaat curiculum vitae adalah menjelaskan keterangan diri, informasi diri, data diri dan sebagainya. Dengan CV, setiap orang yang membaca dan memeriksa CV seseorang akan dapat mengetahui dan menelaah setiap orang dari informasi diri yang telah diberikan, serta dapat memberikan gambaran seseorang melalui kegiatan – kegiatan atau dari spesifikasinya dalam pendidikan dan berorganisasi. Dengan kata lain manfaat CV menjelaskan kriteria diri dalam bentuk teks.

3.2 Susunan Curiculum Vitae

1. Data Pribadi
Bagian ini berisi nama, alamat, agama, email, nomor telepon dan identitas pribadi lainnya.

2. Pendidikan
Bagian ini menjelaskan latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan pekerjaan yang dituju. Pada umumnya, banyak yang  membuat CV menjelaskan dari TK (Pendidikan paling dasar), SD, SMP sampai perguruan tinggi (Pendidikan terakhir).

3. Pengalaman Kerja
Bagian ini adalah bagian yang paling dilihat oleh perekrut kerja. Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruter juga bisa menentukan apakah kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang baru atau apakah dia butuh penyesuaian yang panjang.

4. Skill Yang Dimiliki
Seharusnya pada bagian ini perlu dijelaskan dalam CV skill apa saja yang telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Dan dibuat dalam bentuk yang meyakinkan dan informatif.

5. Training Yang Pernah Diikuti
Untuk lebih meyakinkan lagi, perlu memasukkan daftar training yang pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana pemilik CV telah berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki.

6. Prestasi
Ini adalah bagian yang penting disamping pengalaman kerja yang menjelaskan keunikan, kelebihan dan presetasi sebagai individu sekaligus pencapaian di bidang tertentu.



7. Kegiatan Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan
Selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. Pada CV juga perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa pemilik CV bisa membagi waktu dan memiliki hubungan sosial yang lebih luas, tidak hanya sebatas di lingkungan pekerjaan. 

3.3 ISI CURICULUM VITAE

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
                                                                                     
DATA PRIBADI :                                                                                       
Nama                                      : Roy Leonardo
Jenis kelamin                         : Laki-laki
Tempat, Tanggal lahir          : –
Kewarganegaraan                 : Indonesia
Status perkawinan                : Belum menikah
Agama                                  : Kristen
Alamat lengkap                     : –
Telepon                                 : –
PENDIDIKAN FORMAL :
SMK Travina Prima                                                   : 2004 – 2007
SLTPN 19 Bekasi                                                       : 2001 – 2004
SDN Setia Asih 06                                                     : 1995 – 2001

KEMAMPUAN :
Menggunakan aplikasi program komputer Microsoft Office (Word, Excel, Power Point).

PENGALAMAN KERJA :
Bekerjadi PT Indonesia Steel Tube Work

Senin, 01 Juni 2015

Penulisan ilmiah dan Rancangan usulan penelitian



Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Menulis adalah kegiatan membuat huruf (angka) menggunakan alat tulis di suatu sarana atau media penulisan, mengungkapkan ide, pikiran, perasaan melalui kegiatan menulis, atau menciptakan suatu karangan dalam bentuk tulisan.
Karya tulis bisa berupa karya tulis ilmiahpenelitian, laporan,makalahjurnal tulisan jurnalistik:artikelopinifeaturesastraatau fiksi (termasuk prosanovelcerpenpuisi). Format tulisan penerbit berupa media cetak:bukumajalahtabloidkoran; media on-line/internet: (websiteblog; media jejaring sosialfacebooktwittergoogle plus dan sebagainya.
Penulisan laporan merupakan penyampaian pengalaman peneliti dan hasil-hasilnya kepada masyarakat, tanpa ada penulisan laporan, hasil penelitian merupakan barang mati yang hanya akan dinikmati peneliti senddiri. Padahal tujuan dari penelitian tidak lain dari mencari suatu, dan menyampaikan hasilnya sebagai sumbangasih ilmuawan kepada ilmu pengetahuan.
1.2   Rumusan Masalah
1.      Apa itu macam-macam laporan?
2.      Apa saja ciri dari laporan?
3.      Persyaratan yang harus diketahui dalam pembuatan laporan?
4.         Unsur-unsur dari kerangka laporan?
5.         Manfaat penyusunan laporan?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui macam-macam laporan.
2.      Mengetahui ciri-ciri dari laporan.
3.      Mengetahui persyaratan dalam pembuatan laporan.
4.         Mengetahui unsur-unsur dari kerangka laporan.
5.         Mengetahui manfaat penyusunan laporan.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Macam-macam Laporan
 Laporan adalah :
§ Suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.
§ Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
§ Laporan merupakan salah satu alat untuk menyampaikan informasi baik formal maupun nonformal.
§ Penyampaian informasi dari petugas/ pejabat tertentu kepada petugas / pejabat tertentu dalam suatu system administrasi.
Dan macam – macam laporan sebagai berikut:

1.   Laporan Berbentuk Formulir Isian
Laporan berbentuk formulir isian adalah laporan yang sudah memiliki bentuk baku berupa formulir, sehingga penerima laporan dengan mudah dapat membaca dan memahami keterangan yang dimuat dalam formulir itu.
Contoh Bentuk Laporan formulir isian, yaitu :




2.    Laporan Berbentuk Surat
Bila sebuah laporan tidak banyak mengandung tabel, angka atau sesuatu hal lain yang digolongkan pada tabel dan angka, maka bentuk yang paling umum dipergunakan adalah laporan berbentuk surat. Laporan berbentuk ini tidak banyak berbeda dengan sebuah surat biasa, kecuali bahwa ada sesuatu subyek yang ingin disampaikan agar dapat diketahui oleh penerima laporan. Jika penulis laporan mempergunakan bentuk surat dalam laporannya, maka nada dan pendekatan yang bersifat pribadi memegang peranan yang penting, seperti halnya dengan surat-surat lainnya.
Contoh Laporan Berbentuk Surat, yaitu :




3.    Laporan Berbentuk Memorendum
Laporan yang berbentuk memorandum( saran, nota, catatan pendek) mirip dengan laporan berbentuk surat, namun biasanya lebih singkat. Biasanya digunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja dan seringkali bermanfaat utuka suatau laporan yang bersifat formal.
Contoh Laporan berbentuk Memo, yaitu :




4.    Laporan Berkala
Laporan semacam ini selau dibuat dalam jangka waktu tertentu. Dalam bentuk sederhan, laporan semacam ini dapat dibuat dalam bentuk formulir-formulir isian, atau dalam bentuk memorandum.
Contoh Laporan Berkala, yaitu :




5.    Laporan Laboratoris
Tujuan laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakuakan dalam laboratoria. Oleh sebab itu laporan ini seringkali memuat percobaan-percobaan yang telah dilakukan.


2.2 Ciri – ciri laporan                                                    
a.         Ringkas.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
b.     Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
c.      Logis.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
d.     Sistematis.
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.
2.3 Persyaratan bagi pembuat laporan
Syarat yang diperlukan bagi pembuat laporan adalah :
a.    Mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai masalah yang dilaporkan.
b.    Mempunyai wewenang  untuk mengadakan peninjauan dan mempunyai kemampuan analitis.
c.    Mempunyai pertimbangan yang sehat, tanpa prasangka perseorangan
d.    Teliti dalam mengemukakan pernyataan
e.    Mempunyai  pengetahuan tentang teknik menulis laporan.

2.4 Unsur-unsur kerangka laporan
Kerangka laporan terdiri dari :
1.      Halaman
Judul laporan terdiri dari subjek, yang ingin di sampaikan dalam bentuk laporan, dan Judul laporan harus berbeda dari judul buku. misalnya, “Laporan tentang”, “Laporan Kemajuan tentang”, “Laporan Tahunan tentang”, “Penelitian tentang” dan lain-lain.

2.      Nama dan Identitas Penerima Laporan
Dalam unsur ini biasa nya dalam laporan tidak selalu ada, namun jika dalam laporan tercantum, maka harus didahului dengan kata-kata “Diserahkan kepada”. Apa bila penerima laporan memiliki kedudukan resmi maka harus dicantumkan kedudukannya.
3.      Nama dan Identitas Penulis
Untuk membuat nama penulis harus dimulai dengan kata “oleh” dan diikuti dengan gelar.

4.      Tempat dan Tanggal
Untuk penulisan ini harus berada dibagian bawah halaman ditulis dengan tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah.

2.5 Manfaat penyusunan laporan
Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan laporan, yaitu :
1)      Sebagai dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan
2)      Sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan
3)      Untuk mengetahui perkembangan dan proses dalam peningkatan kegiatan
4)      Untuk dapat memberikan sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

2.6 Guna Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu hal-hal yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan dalam usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang dituntut untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan disertasi.Oleh sebab itu  usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan disertasi adalah hasil akhirnya. 

2.7 Bentuk dan isi usulan penelitian
Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1.      Bagian Awal
a. Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
b. Identitas penyusun rancangan.
c. Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.

2.      Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
a. Rasional dari judul yang dipilih.
b. Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
c. Tujuan dan kegunaan penelitian.
d. Kerangka pemikiran teoritis.
e. Rancangan hipotesis, jika dipakai.
f. Metode penelitian. 
g. Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
h. Jadwal penelitian 

 3.   Bagian Akhir  
a. Daftar pustaka sementara 
b. Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.