daun

Jumat, 16 November 2012

cover makala 3


Tugas makala 3


Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi
Terhadap  Perilaku Sosial Masyarakat

 


Kelas  :  1-KA39

Tanggal Penyerahan Makalah : 19 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah  :  20 Oktober 2012



 

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
16112704
ROY LEONARDO







Program Sarjana Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA


Kata Pengantar

 Puja  dan  puji  syukur  atas  kehadirat  tuhan  yang  maha  Esa  yang  telah  memberikan  kami  kekuatan  berupa  kesehatan  sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  tugas  makalah  yang  berjudul  Dampak teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Prilaku sosial masyarakatyang  kami  ajukan  untuk  memenuhi  tugas  mata  kuliah  ISD.
Penulisan  makalah  ini  merupakan  informasi   tentang  Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Prilaku sosial masyarakat.Apa pengaruhnya bagi masyarakat luas.
Dalam  Penulisan  makalah  ini saya  merasa  masih  banyak  kekurangan-kekurangan  baik  pada  teknis  penulisan  maupun  materi. Untuk  itu  kritik  dan  saran  dari  semua  pihak sangat  saya  harapkan  demi  penyempurnaan  pembuatan  makalah  ini.
Akhirnya  saya  berharap  semoga  Tuhan  memberikan  imbalan  yang  setimpal  pada mereka  yang  telah  memberikan  bantuan, dan  dapat  menjadikan  semua  bantuan  ini  sebagai  ibadah,  Amiin
BEKASI,15 november 2012

Penyusun
Roy Leonardo

Daftar Isi
Lembar  Persetujuan………………………………………………………………….. i
Kata  Pengantar…………………………………………………………………………ii
Daftar  Isi………………………………………………………………………………  iii
Bab  1  Pendahuluan……………………………………………………………………  1
1.1.  Latar  Belakang  Makalah…………………………………………………  1
1.2.  Tujuan  Makalah  …………………………………………………………...  1
1.3.  Sasaran  Makalah……………………………………………………………  2
Bab  2.  Permasalahan…………………………………………………………………...  3
            2.1. Landasan  Teori…………………………………………………………….. 3
                        2.1.1.Pengertian Teknologi………………………………………………  3
                        2.1.2.Pembahasan………………………………………………………  3-6
            2.2.Analisa SWOT……………………………………………………………  7-8
Bab  3.  Kesimpulan  Dan rekomendasi………………………………………………. 9
Daftar  Pustaka………………………………………………………………………….10

BAB  1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Makalah
Seiring  dengan berjalannya waktu, teknologi informasi semakin berkembang pesat seiring dengan  penemuan-penemuan baru dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang informasi dan komunikasi. Dimulai dari alat yang sederhana, hingga kini berkembang menjadi berbagai macam bentuk dan fungsi.

Negara-negara yang sedang berkembang memerlukan begitu banyak haluntuk mendukung perkembangan negara mereka. Negara-negara tersebut salingmeningkatkan berbagai kemampuan mereka dalam segala aspek kehidupan  masyarakat seperti pada aspek pertanian serta industri.Kemudian,selain itu mereka  juga  mengadakan  investasi  dalam  aspek  kesehatan  masyarakat begitu pula dalamaspek pendidikan. Pengangkutan atau aspek transportasi-pun juga diperlukan, dan juga cara-cara komunikasi yang baru.

1.2.Tujuan  Makalah
Mengetahui  pandangan teori kontemporer terkait dengan pengaruh komunikasi massa
Mengetahui orientasi dari media massa terhadap perubahan sosial di masyarakat
Mengetahui peran dan fungsi dari media massa sebagai penunjang perubahan bagi masyarakat
Mengetahui pengaruh media massa terhadap perubahan sosial di masyarakat
Dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pandangan apa saja yang mempengaruhi tentang dampak teknologi informasi dan perkembangan teknologi informasi dan mengetahui bagaimana keadaan setelah adanya perkembangan-perkembangan teknologi informasi dan imu pengetahuan.




1.3.Sasaran  Makalah
Sasarannya  adalah  untuk  masyarakat  yang  tidak  tahu  ataupun  tidak  mengerti  kenapa  mereka  memilih  gaya  hidup  seperti   itu.Dan  memberikan  wawasan  kepada  anak-anak  yang  blum  atau  tidak  mengetahui  tentang  anak  punk.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1.Landasan Teori
2.1.1. Pengertian  Teknologi
Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin’’texere’’yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hal yang diinginkan. Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Era globalisasi memiliki pengaruh yang kuat disegala dimensi kehidupan masyarakat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial baik secara positif maupun negatif. Perkembangan teknologi membuat masyarakat terapit diantara dua pilihan. Disatu pihak masyarakat menerima kehadiran teknologi, di pihak lain kehadiran teknologi modern justru menimbulkan masalah-masalah yang bersifat struktural yang kemudian merambah di semua aspek kehidupan masyarakat. Terkait dengan perkembangan teknologi yang berdampak kearah modernisasi, IPTEK merupakan yang paling pesat perkembangannya. Salah satu diantaranya yang cukup membuat masyarakat terkagum-kagum ialah perkembangan teknologi informasi.
Menurut Praktikto (1979: 36) dewasa ini kemajuan teknologi informasi yang menuju kearah globalisasi komunikasi dirasakan cenderung berpengaruh langsung terhadap tingkat peradaban masyarakat dan bangsa. Kita semua menyadari bahwa perkembangan teknologi informasi akhir-akhir ini bergerak sangat pesat dan telah menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap tata kehidupan masyarakat di berbagai negara. Kemajuan bidang informasi membawa kita memasuki abad revolusi komunikasi. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai “Ledakan Komunikasi” (Subrata, 1992)
.2.1.2.Pembahasan

Pengaruh media terhadap masyarakat telah menumbuhkan pembaharuan-pembaharuan yang cepat dalam masyarakat. Pembaharuan yang berwujud perubahan ada yang ke arah negatif dan ada yang ke arah positif.  Pengaruh media tersebut berkaitan dengan aspek-aspek lain seperti sifat komunikator, isi/informasi dari media itu sendiri, serta tanggapan dari masyarakat.


            Sadar atau tidak sadar masyarakat sering dipengaruhi oleh media massa, misalnya media membujuk untuk menggunakan suatu produk tertentu ataupun secara tidak langsung membujuk untuk mendukung ideologi politik tertentu maupun partai tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa teori kontemporer yang berkaitan dengan pengaruh komunikasi massa yang digolongkan dalam empat bagian, yaitu:
            Teori perbedaan Individu

Menurut teori ini terdapat kecendrungan baru dalam pembentukan watak sesorang melalui proses belajar. Adanya perbedaan pola pikir dan motivasi didasarkan pada pengalaman belajar. Perbedaan individu disebabkan karena perbedaan lingkungan yang menghasilakan perbedaan pandangan dalam menghadapi sesuatu. Lingkungan akan mempengaruhi sikap, nilai-nilai serta kepercayaan yang mendasari kepribadian mereka dalam menaggapi informasi yang datang. Dengan demikian pengaruh media terhadap individu akan berbeda-beda satu sama lain.
            Teori Penggolongan Sosial
Penggolongan sosial lebih didasarkan pada tingkat penghasilan, seks, pendidikan, tempat tinggal maupun agama. Dalam teori ini dikatakan bahwa masyarakat yang memiliki sifat-sifat tertentu yang cenderung sama akan membentuk sikap-sikap yang sama dalam menghadapi stimuli tertentu. Persamaan ini berpengaruh terhadap tanggapan mereka dalam menerima pesan yang disampaikan media massa.
            Teori Hubungan Sosial
Menurut teori ini kebanyakan masyarakat menerima pesan yang disampaikan media banyak di peroleh melalui hubungan atau kontak dengan orang lain dari pada menerima langsung dari media massa. Dalam hal ini hubungan antar pribadi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penyampaian informasi oleh media.
            Teori Norma-Norma Budaya

Teori ini menganggap bahwa pesan/informasi yang disampaikan oleh media massa dengan cara-cara tertentu dapat menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda oleh masyarakat sesuai dengan budayanya. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa media mempengaruhi sikap individu tersebut. Ada beberapa cara yang ditempuh oleh media massa dalam mempengaruhi norma-norma budaya. Pertama, informasi yang disampaikan dapat memperkuat pola-pola budaya yang berlaku serta meyakinkan masyarakat bahwa budaya tersebut masih berlaku dan harus di patuhi. Kedua, media massa dapat menciptakan budaya-budaya baru yang dapat melengkapi atau menyempurnakan budaya lama yang tidak bertentangan. Ketiga, media massa dapat merubah norma-norma budaya yang telah ada dan berlaku sejak lama serta mengubah perilaku masyarakat itu sendiri.

 

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukan lagi menjadi barang mahal yang tak tersentuh oleh masyarakat. TIK sekarang ini dapat dimanfaatkan serta dikembangkan oleh manusia sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Teknologi dijadikan media yang mempermudah manusia dalam segala hal..


Interaksi sosial pun tak jauh dari teknologi. Segala aspek yang berhubungan dengannya dapat diakses melalui TIK. Banyak hal positif yang dihasilkan dari teknologi dalam kehidupan sosial dan budaya. Tetapi, banyak juga hal negatif yang ditimbulkan dari pemnfaatan TIK yang kurang bertanggung jawab.

Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.




Teknologi dimanfaatkan manusia untuk memudahkan manusia dalama memenuhi kebutuhan hidupnya di berbagai hal. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih mudah dan produktif. Tak hanya itu, dengan teknologi manusia dapat mengefektifkan serta mengefisienkan waktu, tenaga serta biaya untuk memenuhi Teknologi dimanfaatkan manusia untuk memudahkan manusia dalama memenuhi kebutuhan hidupnya di berbagai hal. Dengan teknologi segalanya menjadi lebih mudah dan produktif. Tak hanya itu, dengan teknologi manusia dapat mengefektifkan serta mengefisienkan waktu, tenaga serta biaya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Jadi, sudah bukan hal yang tabu lagi jika manusia zaman sekarang menginginkan segalanya serba instan.

Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani.
Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
Pola interaksi antar manusia yang berubah Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan
saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
Pemenuhan rasa ingin tahu (need of curiousity); sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan kekuatan pemikiran yang luar biasa. Pemikiran ini yang dirangsang dengan rasa ingin tahu atau penasaran yang besar. Dengan media komunikasi yang berteknologi tinggi, terjawablah rasa penasaran manusia tentang apapun itu. Semua bisa kita cari di internet dengan menggunakan kata kunci tertentu. Mudah kan?
Tehnologi dapat mengurangi kreativitas; teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi. Oleh karena itu, manusia akan menjadi malas karena kemajuan teknologi tersebut. Sebagai misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari. Pada akhirnya kreativitas seseorang dapat menurun jika ia tak pandai memanfaatkan teknologi untuk pengembangan dirinya.
Masalah yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul. Mereka teknologi seolah-olah menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul.. Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran karena tenaga mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis tersebut.
2.2.Analisi SWOT
Analisa  permasalahan Dampak Teknologi informasi terhadap Perilaku  sosial  masyarakat  dengan  memperhatikan  dan  mempertimbangkan  kondisi  lingkungan  internal  maupun  eksternal  dilihat  dari  aspek:
1.Kekuatan(strength)
a.. Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi
b.Dengan adanya teknologi semua orang bisa melakukan pekerjaaannya dengan cepat tanpa harus menunggu lama untuk menyelesaikan nya
c.Semakin tinggitingkat kesadaran akan pentingnya mengetahui informasi
d.Bebas mengakses internet dimanapun kita berada.
2.Kelemahan(weakness)
            a. Tehnologi dapat mengurangi kreativitas; misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari
            b. teknologi seolah-olah menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia pun menjadi tumpul.
            c. Hampir semua pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran
            d. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat
 3.Peluang(Opportunity)
            a. Pemenuhan rasa ingin tahu (need of curiousity); sudah menjadi kodrat manusia diciptakan dengan kekuatan pemikiran yang luar biasa
            b. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar.
            c. tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer
            d. Teknologi dimanfaatkan manusia untuk memudahkan manusia dalama memenuhi kebutuhan hidupnya di berbagai hal
4.Tantangan /Hambatan(Thears)
            a. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
b. Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar.
            c. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum mengetahui.
            d. sudah bukan hal yang tabu lagi jika manusia zaman sekarang menginginkan segalanya serba instan


BAB  III
KESIMPULAN  DAN  REKOMDASI
1.Kesimpulan
a.Teknologi sangat berdampak bagi perilaku masyarakat
b. teknologi yang menjadi alat bantu manusia menjanjikan sejuta efisiensi.
 c.Dengan teknologi  masyarakat mendapat kemudahan mengakses informasi
 d. Teknologi informasi dan komunikasi bukan lagi menjadi barang mahal yang tak tersentuh oleh masyarakat.

2.Rekomendasi
a. .Dengan adanya teknologi semua orang bisa melakukan pekerjaaannya dengan cepat tanpa harus menunggu lama untuk menyelesaikan nya

b. Tehnologi dapat mengurangi kreativitas; misal, aktivitas copy-paste di mahasiswa akan menjadi budaya plagiat di kemudian hari

c. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar.

d. Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar.

DAFTAR  PUSTAKA

Jumat, 19 Oktober 2012

makala 2:perilaku sosial anak punk


Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Perilaku Sosial Kelompok Punk

 


Kelas  :  1-KA39

Tanggal Penyerahan Makalah : 19 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah  :  20 Oktober 2012



 

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
16112704
ROY LEONARDO







Program Sarjana Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA


Kata Pengantar

 Puja  dan  puji  syukur  atas  kehadirat  tuhan  yang  maha  Esa  yang  telah  memberikan  kami  kekuatan  berupa  kesehatan  sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  tugas  makalah  yang  berjudul  “Perilaku  social  anak  punk yang  kami  ajukan  untuk  memenuhi  tugas  mata  kuliah  ISD.
Penulisan  makalah  ini  merupakan  informasi   tentang  perilaku   anak  punk  di  Indonesia khususnya  Jakarta.Dengan adanya  makalah  ini  kita  dapat  memahami  perilaku  sosial  anak  punk.
Dalam  Penulisan  makalah  ini saya  merasa  masih  banyak  kekurangan-kekurangan  baik  pada  teknis  penulisan  maupun  materi. Untuk  itu  kritik  dan  saran  dari  semua  pihak sangat  saya  harapkan  demi  penyempurnaan  pembuatan  makalah  ini.
Akhirnya  saya  berharap  semoga  Tuhan  memberikan  imbalan  yang  setimpal  pada mereka  yang  telah  memberikan  bantuan, dan  dapat  menjadikan  semua  bantuan  ini  sebagai  ibadah,  Amiin
BEKASI,16 Oktober 2012

Penyusun
Roy Leonardo

Daftar Isi
Lembar  Persetujuan………………………………………………………………….. i
Kata  Pengantar…………………………………………………………………………ii
Daftar  Isi………………………………………………………………………………  iii
Bab  1  Pendahuluan……………………………………………………………………  1
1.1.  Latar  Belakang  Makalah…………………………………………………  1
1.2.  Tujuan  Makalah  …………………………………………………………...  1
1.3.  Sasaran  Makalah……………………………………………………………  2
Bab  2.  Permasalahan…………………………………………………………………...  3
            2.1. Landasan  Teori…………………………………………………………….. 3
                        2.1.1.Pengertian Tawuran………………………………………………  3
                        2.1.2.Pembahasan………………………………………………………  3-6
            2.2.Analisa SWOT……………………………………………………………  7-8
Bab  3.  Kesimpulan  Dan rekomendasi………………………………………………. 9
Daftar  Pustaka………………………………………………………………………….10

BAB  1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Makalah
Kita  sering  melihat  segerombolan  remaja  yang  berpakaian  unik  jika tidak  ingin  di  bilang  aneh.Mereka  tegak  di  persimpangan ,membawa  gitar  kecil  sambil  bernyanyi.Mereka  mengaku  anak  punk mengikuti  aliaran  bebas  berekspresi  tanpa  harus  mengganggu  orang  lain.Bahkan  yang  mengherankan  lagi,  ada anak –anak  usia  bermain  yang  ada  di  dalam nya.Di kota –kota  besar  Indonesia, sekarang  ini  bermunculan  sekelompok  anak  muda  yang  mempunyai  gaya  hidup  yang  sangat  menyimpang  dari  masyarakat  setempat,sekelompok  generasi  anak  muda  itu  disebut  anak  punk.Gaya  hidup  ialah  relative  tidak  ada  seorang  pun  memiliki  gaya  hidup  sama  dengan  lainnya.Gaya  hidup  berkembang  sesuai  dengan  tempat,waktu, dan  situasi.
Gaya  hidup  yang  anarkis  yang  membuat  mereka  merasa  mendapat  kebebasan.Adapun  yang  mengatakan  bahwa  sekelompok  anak  muda  bergaya  hidup  punk  dikarnakan  adanya  suatu  perasaan  yang  tidak  puas, sehinggah  mereka  mengubah  gaya  hidup  mereka  dengan  hidup  punk. Namun  kenyataan nya  gaya  hidup  punk  ternyata   membuat  masyarakat  resah  dan  sebagian  lagi  menganggap  dari  gaya  hidup  yang  mengarah  ke  barat  -baratan.

1.2.Tujuan  Makalah
Tujuan  saya  menulis  makalah  ini  selain  untuk  nilai  mata  kulih  Ilmu Sosial Dasar  dan  untuk mengetahui  pengaruh  terhadap  agresivitas  yang  dilakukan  oleh  remaja, membahas  pengaruh  indentitas  kelompok  yang  sangat  kuat  yang  menyebbkan  timbul sikap  negatif.
Untuk  mengetahui  peran   serta   dan  gaya  hidup   anak  punk  di  sekitar  masyarakat  sekitar.Dan  pemberitaan  mengenai  kanakanlan  yang  dilakukan  oleh  anak  pengikut  subkultur  punk.
1.3.Sasaran  Makalah
Sasarannya  adalah  untuk  masyarakat  yang  tidak  tahu  ataupun  tidak  mengerti  kenapa  mereka  memilih  gaya  hidup  seperti   itu.Dan  memberikan  wawasan  kepada  anak-anak  yang  blum  atau  tidak  mengetahui  tentang  anak  punk.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1.Landasan Teori
2.1.1. Pengertian  Punk
Punk  adalah  sebuah  gaya  hidup  yang  berprilaku   seperti   pemberontak,yang  dimaksud  disini  pemberontak  adalah  kebebasan.Tak  jarang  beberapa  kalangan  memandang  negative  para  anak  jalanan  ini, karna  penampilan  mereka  yang  cenderung  terkesan  seram  dan  urakan.Beberapa  orang  menganggap  bahwa  anak  jalanan  itu  identic  dengan  kriminalitas  dan  kekerasan.
Punk  merupakan  sub-budaya  yang  lahir  di  London,Inggris.Pada  awalnya  kelompok   punk  selalu  dikacaukan  oleh  golongan  skinhead.Namun  sejak  tahun  1980-an  saat  punk  merajarela  di  amerika,golongan  punk  dan  skinhead  menyatu,karna  mempunyai  semangat  yang  sama.Namun,punk  juga  dapat  berarti  jenis  music  atau  genre  yang  lahir  pada  tahun  1970-an.Punk  juga  bisa  berarti    ideology  hidup  yang  mencakup  aspek  social  dan  politik.
2.1.2.Pembahasan
Punk  menjadi  suatu  kultur  yang  dianggap  menyimpang  dalam  masyarakat.Penilian  ini  dapat  terjadi  berawal  dari  semangat  memberontak  dan  anti  kemapanan,sedangkan  kemapana  adalah  hal  yang  menjadi  tujuan  hidup  dalam  masyarakat industry.Pemberontakan  ini  mengakibatkan  adanya  anggapan  dari  masyarakat  modern  yang  biasanya  hidup  dikawasan  perkotaan  dan  tidak  lepas  dari  kehidupan  industrialisasi   bahwa  budaya  Punk  adalah  budaya  yang  menyimpang.Dari  sini  akan  timbullah  suatau  bentuk  delinquent  subculture  yang  muncul  dimasyarakat.
Di  Jakarta  Komunitas  Punk  terkadang  di  justifikasi  sebagai  pembuat  onar  dan  kekacauan.Dari  keributan – keributan  seperti  itu  maka  akan  timbul  Prejudice  dari  masyarakat  bahwa  Punk  identik  dengan  kekerasan.Namun  kekerasan  itu  sendiri  di  tentang  oleh  Punkers  atau  anak  Punk(sebutan  bagi  anak –anak  bergaya  hidup  Punk).Bagi  mereka  kekerasan  hanyalah  suatau  tindakan  bodoh  namun  entah  mengapa  slalu  terjadi  keributan  dalam  suatu  event  atau  acara  musik  yang  diadakan  oleh  mereka.

           


            Punk  lebih  terkenal  dari  fashion  yang  dikenakan  dan  tingkah  laku  yang  mereka  memperlihatkan,  seperti  potongan  rambut  Mohawk  ala  suku  indian, atau  dipotong  ala  feathercut  dan  diwarnai  dengan  warna –warna  yang  terang,sepatu  boots,rantai  dan  spike,  jaket  kulit,  celana  jeans  ketat  dan  baju  yang  lusuh,  anti  sosial ,  kaum  perusuh  dan  criminal  dari  kelas  rendah,  pemabuk  berbahaya  sehinggah  banyak  yang  mengira  bahwa  orang – orang  berpenampilan  seperti  itu  sudah  layak  untuk  di  sebut  sebagai  punker.

            Anak “Punk”,  mereka  kebanyakan  di  dalam  masyarakat  biasanya  dianggap  sebagai  sampah  masyarakat.Tetapi  yang  sebenarnya,  mereka  sama  dengan  anak -anak  lain  yang  ingin  mencari  kebebasan. Dengan  gaya  busana  yang  khas,  symbol –simbol , dan  tata  cara  hidup  yang  dicuri  dari  kelompok –kelompok  kebudayaan  lain  yang  lebih  mapan,  merupakan  upaya  membangun  identitas  berdasarkan  simbol- simbol.

            Gaya “Punk”  merupakan  hasil  dari  kebudayaan  Negara  barat  yang  ternyata  telah  diterima  dan  diterapkan  dalam  kehidupan  oleh  sebagian  anak –anak  remaja  di  Indonesia, dan  telah  menyebabkan  budaya  nenek  moyang  terkikis  dengan  nilai- nilai  yang  negatif. Gaya  hidup  “Punk”  mempunyai  sisi  negative  dari  masyarakat  karena  tampilan  anak  “Punk”  yang  cenderung  ‘menyeramkan’  seringkali  dikaitkan  dengan  perilaku  anarkis,  brutal,  bikin  onar,  dan  bertindak  sesuai  keinginannya  sendiri  mengakibatkan  pandangan  masyarakat  akan  anak  “Punk”  adalah perusak,  karena  mereka  bergaya  mempunyai  gaya  yang  aneh  dan  seringnya  berkumpul  di  malam  hari  menimbulkan  dugaan  bahwa  mereka  mungkin  juga  suka  mabuk -mabukan,  sex  bebas  dan  pengguna  narkoba.

            Awalnya  pembentukan  komunitas  “Punk”  tersebut  terdapat  prinsip  dan  aturan  yang  dibuat  dan  tidak  ada  satu  orangpun  yang  menjadi  pemimpin  karena  prinsip  mereka  adalah  kebersamaan  atau  persamaan  hak  diantara  anggotanya. Dengan  kata  lain,  “Punk”  berusaha  menyamakan  status  yang  ada  sehingga  tidak  ada  yang  bisa   mengekang  mereka. Sebenarnya  anak  “Punk”  adalah  bebas  tetapi  bertanggung  jawab.  Artinya  mereka  juga  berani  bertanggung  jawab  secara  pribadi  atas  apa  yang  telah  dilakukannya. Karena  aliran  dan  gaya  hidup  yang  dijalani  para  “Punkers”  memang  sangat  aneh, maka  pandangan  miring  dari  masyarakat  selalu  ditujukan  pada  mereka.    banyak  diantara  “Punkers”  yang  mempunyai  kepedulian  sosial.

            Komunitas  anak  “Punk”  mempunyai  aturan  sendiri  yang  menegaskan  untuk  tidak  terlibat  tawuran,  tidak  saja  dalam  segi  musikalitas  saja,  tetapi  juga  pada  aspek  kehidupan  lainya
            Produk  yang  dijual  seluruhnya  terbatas  dan  dengan  harga  yang  amat  terjangkau. Kemudian  hasil  yang  didapatkan  dari  penjualan tersebut,  sebagian  dipergunakan  untuk  membantu  dalam  bidang  sosial,  seperti  membantu  anak -anak  panti  asuhan  meskipun  mereka  tidak  mempunyai  struktur  organisasi  yang  jelas.  Komunitas  “Punk”  yang  lain  yaitu  distro  merupakan  implementasi  perlawanan  terhadap  perilaku  konsumtif  anak  muda  pemuja  barang  bermerk  luar  negeri.

            Punk  juga  merupakan  sebuah  gerakan  perlawanan  anak  muda  yang  berlandasan  dari  keyakinan  we  can  do  it  ourselves.Penilaian  punk  dalam  melihat  suatu  masalah  dapat  dilihat  melalui  lirik – lirik  lagunya  yang  bercerita  tentang  masalah  politik,  lingkungan  hidup,  ekonomi, ideology,  sosial  dan  bahkan  masalah  agama.

            Punk  selanjutnya  berkembang  sebagai  buah  kekecewaan  musisi  rock  kelas  bawah  terhadap  industry  music  yang  saat  itu  didominasi  musisi  rock  mapan,  seperti  The  Beatles,  Rolling  Stone,  dan  Elvis  Presley. Musisi  punk  tidak  memainkan  nada- nada  rock  teknik  tinggi  atau  lagu  cinta  yang  menyayat  hati. Sebaliknya,  lagu –lagu  punk  lebih  mirip  teriakan  protes  demonstran  terhadap  kejamnya  dunia. Lirik  lagu- lagu  punk  menceritakan  rasa  frustrasi,  kemarahan , dan  kejenuhan  berkompromi  dengan   hukum  jalanan,  pendidikan  rendah,  kerja  kasar,  pengangguran  serta  represi  aparat,  pemerintah  dan  figure  penguasa  terhadap  rakyat. Akibatnya  punk  dicap  sebagai  musik  rock  and  roll  aliran  kiri,  sehingga  sering  tidak  mendapat  kesempatan  untuk  tampil  di  acara  televisi. Perusahaan- perusahaan  rekaman  pun  enggan  mengorbitkan  mereka.

            Berbekal  etika  DIY,  beberapa  komunitas  punk  di  kota – kota  besar  di  Indonesia  seperti  Jakarta,  Bandung,  Yogyakarta,  dan  Malang  merintis  usaha  rekaman  dan  distribusi  terbatas. Mereka  membuat  label  rekaman  sendiri  untuk  menaungi  band -band  sealiran  sekaligus  mendistribusikannya  ke  pasaran. Kemudian  usaha  ini  berkembang  menjadi  semacam  took  kecil  yang  lazim  disebut  distro.CD  dan  kaset  tidak  lagi  menjadi  satu – satunya  barang  dagangan. Mereka  juga  memproduksi  dan  mendistribusikan  t-shirt,  aksesori,  buku  dan  majalah,  poster,  serta  jasa  tindik  (piercing)  dan  tatoo. Seluruh  produk  dijual  terbatas  dan  dengan  harga  yang  amat  terjangkau. Dalam  kerangka  filosofi  punk,  distro  adalah  implementasi  perlawanan  terhadap  perilaku  konsumtif  anak  muda  pemuja  Levi’s,  Adidas,  Nike,  Calvin Klein,  dan  barang  bermerek  luar  negeri  lainnya.

            Komunitas  yang  satu  ini  memang  sangat  berbeda  sendiri  dibandingkan   dengan  komunitas  pada  umumnya. Banyak  orang  yang  menilai  bahwa  komunitas  yang  satu  ini  termasuk  salah  satu  komuitas  yang  urakan,  berandalan  dan  sebagainya. Namun  jika  dicermati  lebih  dalam  banyak  sekali  yang  menarik  yang  dapat  Anda  lihat  di  komunitas  ini. Komunitas  ini  bukan  hanya  sekedar   nongkrong  di  pinggir  jalan   berpakaian  aneh,  gak  pernah  mandi,  dan  seterusnya,  tetapi  komunitas  ini  banyak  melahirkan  karya – karya  yang  bisa  mereka  banggakan.
Di  bidang  music  misalnya,  banyak  band  punk  yang  mampu  mendapat  tempat  di  hati  remaja  Indonesia,  mereka  tidak  kalah  dengan  band - band  cengeng  yang  selalu  merengek - rengek,  bahkan  sampai  nangis  kayak  cewek  untuk  mendapatkan  tempat  di  hati  remaja  Indonesia. Band  punk  sendiri  sangat  identik  dengan  indie  label, dengan  modal  yang  minim  band – band  punk  bisa  terus  exis  di  belantika  music  tanah  air  tercinta,  bahkan  sampai  ke  level  yang  lebih  tinggi,  yaitu  go  international.
            Tidak  berhenti  di  situ,  dengan  gaya  yang  seperti  itu,  jangan  sampai  Anda  bilang  komunitas  punk  itu  “gaptek”  (gagap teknologi),  dunia  maya  juga  menjadi  salah  satu  jalur  perkembangan  komunitas  punk.

2.2.Analisi SWOT
Analisa  permasalahan  Perilaku  sosial  anak  punk  dengan  memperhatikan  dan  mempertimbangkan  kondisi  lingkungan  internal  maupun  eksternal  dilihat  dari  aspek:
1.Kekuatan(strength)
a.Gaya  hidup
b.Memiliki  persamaan  hak
c.Setia  kawan atau  kebersamaan
d.Bebas  dan  tidak  ada  yang  mengekang
2.Kelemahan(weakness)
            a.seks  bebas
            b. Pecandu  narkoba
            c.Tampilan  urakan  atau  kucel
            d.Pemberontak
 3.Peluang(Opportunity)
            a.Menciptakan  karya  sendiri(menciptakan  lagu)
            b.membuka  usaha  distro
            c.membuat  label  rekaman  sendiri
            d.Membantu  dalam  bentuk  sosial  ke  pantai  asuhan

4.Tantangan /Hambatan(Thears)
            a.Meresahkan  masyarakt  sekitar
b.Di  tolak  label  rekman
            c.Dianggap  sampah  masyarakat
            d.Tidak  berikannya  kesempatan  di  acara  televisi

BAB  III
KESIMPULAN  DAN  REKOMDASI
1.Kesimpulan
a.Tidak  semua  anak  punk  melakukan  aksi  anarkis
b.Gaya  hidup  punk  memiliki  keaneka  ragaman  komunitas
c.Memiliki  jiwa  sosial
d.Ingin  di  akaui  di  masyarakat

2.Rekomendasi
a. Persamaan  hak,tidak  ada  di  antara  mereka  yang  jadi  pemimpin  karna  prinsip  mereka  adalah  kebersamaan  atau  persamaan  hak.
b. Gaya  hidup  yang  urakan  dan  bebas  untuk  menunjukan  pemberontakan  mereka            terhadap  politik  dan  ekonomi.
c. Komunitas  tersebut  membuat  label  rekaman  sendiri  untuk  menaungi  band – band  sealiran  dan  mendistribusikan nya  kepasaran.
d.Sering  dianggap  sampah  masyarakat  di  karnakan  sering  membuat  resah  dan  keonara.

DAFTAR  PUSTAKA

http://pondzdraz.multiply.com/journal/item/46?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem