Kepemimpinan
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu
terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan
dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia (Moejiono, 2002). Ada
banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang
masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN :
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain :
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-sebab munculnya pemimpin Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain :
a.Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi
pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan
serta didorong oleh kemauan sendiri.
b.Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, lingkungan dan kemampuan.
b.Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, lingkungan dan kemampuan.
1.Teori-teori dalam Kepemimpinan
a) Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
a) Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Tipologi kepemimpinan
Tipologi kepemimpinan merupakan tipe-tipe
kepemimpinan lain yang ada disekitar kita, berikut adalah tipe kepemimpinan
menurut (Siagian,1997) :
- Tipe
Otokratis
· Menganggap
organisasi sebagai milik pribadi.
· Mengidentikkan
tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
· Menganggap
bawahan sebagai alat semata-mata.
· Tidak
mau menerima kritik, saran dan pendapat .
· Terlalu
tergantung kepada kekuasaan formalnya.
· Dalam
menggerakan bawahannya sering menggunakan pendekatan yang mengandung unsur
paksaan dan bersifat menghukum.
- Tipe
Demokratis
· Tidak
berfikiran bahwa pemimpin adalah manusia mulia yang harus dihormati dan
sebagainya.
· Menyingkronisasikan
kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi
bawahannya.
· Senang
menerima saran dan kritik.
· Mengedepankan
kerjasama atau teamwork.
· Memberikan
kebebasan bawahannya untuk melakukan kesalahan dan kesempatan untuk bawahannya
memperbaiki kesalahannya tersebut dengan kebijakan tertentu.
· Selalu
berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses.
· Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
- Tipe
Militeris
· Menggunakan
perintah dalam menggerakan bawahannya.
· Senang
menggunakan jabatan dan pangkat dalam memberikan perintah.
· Menuntut
displin yang tinggi dan melebih-lebihkan formalitas.
· Sukar
menerima kritikan.
· Menggemari
upacara untuk berbagai keadaan.
- Tipe
Paternalistis
· Menganggap
bawahannya tidak dewasa.
· Bersikap
terlalu melindungi.
· Jarang
memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif dan
mengembangkan kreasinya.
· Sering
bersikap sok tahu yang berlebihan.
- Tipe
Karismatik
Tipe kepemimpinan ini tidak dapat dijelaskan secara
nyata karena pemimpin yang disukai karena karismanya cenderung tidak memiliki
patokan khusus dalam mencirikan apa yang disukai dari sifat kepemimpinan dengan
tipe ini. Karisma seorang pemimpin biasanya tercipta secara alami dari
sikap pribadi pemimpin tersebut.
Dari kesemua tipe kepemimpinan di atas hendaknya
setiap pemimpin berusaha untuk menjadi pemimpin dengan tipe demokratis, karena
tipe kepemimpinan seperti inilah yang cocok untuk masa modern seperti saat ini.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Pemimpin memiliki tugas menyelami
kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompok.
Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Menurut Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa
unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang
disebut pemimpin (leader).
2. Adanya orang lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang
dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah
lakunya
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung
dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan Davis
menyimpulkan ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi,
yaitu :
• Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai
kecerdasan yang melebihi para anggotanya • Kematangan dan keluasan
sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi
yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang
• Motivasi dalam dan dorongan prestasi(Inner
motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus
mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan
• Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa
mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu
organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling
mempengaruhi.
Faktor Faktor Dalam Kepemimpinan :
1. Pemimpin
Dalam kaitannya dengan Kepemimpinan, Pemimpin memang
merupakan faktor esensial dari Proses Kepemimpinan itu sendiri. Serta Pemimpin
itu memang harus mengerti apa yang harus dia tahu dan apa yang harus dia
perbuat, atau istilah lainnya The Right Man on The Right Place.
2. Pengikut (Followers)
Adalah salah satu faktor kepemimpinan yang membuat
Faktor pertama itu ada. Karena tanpa adanya Pengikut, otomatis Pemimpin pun tak
ada. Oleh karena itu Faktor Kepemimpinan dalam Pengikut ini lebih cenderung
pengertian akan apa saja yang Followers inginkan sehingga sebuah satuan fungsi
manajemen bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Serta ada pula
yang mengatakan kalau berbeda Pemimpin maka berbeda pula gaya kepemimpinannya.
Oleh karena itu Pengikut disini memang harus menyesuaikannya dengan cepat.
3. Komunikasi
Salah satu hal yang menjembatani antara Pemimpin dan
Pengikut adalah proses Komunikasi itu sendiri. Dengan adanya komunikasi.
Hubungan kerja antara dua belah pihak baik atasan maupun bawahan dapat sinergis
dan berjalan sesuai dengan apa yang telah dirancangkan sebelumnya.
4. Situasi
Dalam sebuah situasi tertentu, terkadang kita
diharusnkan untuk bertindak secara cepat dan refleks untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu kondusifitas situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus
saling dikuatkan agara selalu terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.
Implikasi Manajerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan
pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata
lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan
kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang
memuaskan.
Implikasi Manajerial Kepemimpinan
dalam Organisasi
Organisasi apapun yang berdiri, tentu akan
menggunakan konsep kepemimpinan karena ada unsur filosofi (pandangan),
harapan/tujuan, tantangan, dan sumber daya di dalamnya. Semua faktor itu harus
diatur sehingga bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan kata lain mesti
ada konsep kepemimpinan dalam organisasi.
Pada tataran praktis-managerial, konsep kepemimpinan
juga mesti diterapkan sehinga dalam organisasi terkonsep rapi, bersinergis, dan
efektif.
Bass,
B.M. and Avolio, B.J., 1994, Improving Organizational Effectiveness through
Transformational Leadership, Sage, Thousand Oaks.
Bass, B.M., 1960, Leadership, Psychology and Organizational Behavior, Harper and Brothers, New York.
Bennis, W.G. and Nanus, B., 1985, Leaders: The Strategies for Taking Charge, Harper and Row, New York.
Bass, B.M., 1960, Leadership, Psychology and Organizational Behavior, Harper and Brothers, New York.
Bennis, W.G. and Nanus, B., 1985, Leaders: The Strategies for Taking Charge, Harper and Row, New York.